Roti Kampung? Emang orang kampung makan roti? Bukannya makan singkong? Hehehhe ... Ya itu sebutan karangan gw aja sih terhadap roti ini, karena resepnya itu ya resep dasar roti tanpa bahan kimia yang aneh-aneh kayak bread improver dan kawan-kawannya. Teksturnya juga berongga kasar & berat, jadi jauh banget sama roti buatan bakery moderen yang ringan dan lembut. Makanya gw sebut sebagai Roti Kampung. Yah, walopun bikinnya sih tetap pake mixer yah, ngga banting-banting manual. Untuk tambahan kata kasur lebih karena bentuknya yang kayak kasur kapuk jaman dulu ...
Penggambaran teksturnya walaupun berongga kasar & berat, tapi tetap lembab & ngga keras loh, dan cocok banget tuh buat temen dicelupin ke kopi susu ... whooaaahhhh sluurrppp .....
- 200gr tepung protein tinggi (contoh Bogasari Cakra Kembar)
- 60gr tepung protein sedang (contoh Bogasari Segitiga Biru)
- 1 sdm susu bubuk
- 5 gram ragi instan ( kira-kira 0.5 sachet)
- 1 sdm gula
- 2 butir telur ukuran kecil (1.5 untuk adonan roti , 0.5 untuk olesan)
- 125ml air es
- 0.5 sdt garam
- 50gr margarin
Cara membuat:
Campur tepung, gula & ragi, aduk hingga rata, tambahkan telur & air, uleni hingga kalis. Masukkan margarin & garam uleni kembali sampai kalis elastis. Istirahatkan adonan 30 menit. Kempeskan, bagi menjadi 16 bagian, tata di loyang 22x22 cm yang telah dioles margarin, tata dengan jarak yang sama, agak jarang, karena nanti akan rapat ketika mengembang. Istirahatkan 30 menit, oles dengan sisa telur. panggang dengan suhu 180C 20 api bawah, kemudian 5 menit dengan api atas bawah atau sampai permukaannya kecoklatan ....
No comments:
Post a Comment