Sunday, September 26, 2010

Mochi - Mochi

Ceritanya pada hari minggu yang cerah (lebih tepatnya panas menyengat), saya memutuskan untuk pergi ke Mall Ambassador Kuningan untuk membeli 'sesuatu'. Saya berputar-putar dari Mall Ambassador kemudian ITC Kuningan selama hampir 2 jam untuk mencari & kemudian membeli 'sesuatu' tersebut.

Hasilnya bukan hanya 'sesuatu' itu akhirnya bisa saya dapatkan di tangan saya tapi juga lapar & haus saya rasakan di perut & tenggorokan saya. Mata saya pun mulai celingukan untuk mencari sesuatu yang bisa mengobati lapar untuk sementara dan Jreeennggg, mata saya serasa ditarik ke sebuah counter kecil menjual sesuatu yang bernama Mochi. Kenapa counter itu menjadi menarik buat saya? Karena pertama mochi adalah salah satu makanan kesukaan saya, lebih tepatnya moaci (itu loh mochi khan Semarang).

Rupa-rupanya, counter tersebut menjual mochi dengan berbagai variasi rasa. Totalnya ada 8 rasa. Tapi karena 1 box hanya muat 6 buah, jadi saya memutuskan untuk beli 6 buah saja. Totalnya saya harus wajib kudu membayar Rp 22.000.

Pada akhirnya, saya tidak jadi mencoba mochi ketika masih di sana, maka mochi tersebut saya eksekusi satu demi satu di rumah ... ;p

Dari penampakan luar kotanya cukup "fancy" berwarna putih kehijauan, dengan merek Mochi-Mochi dengan embel-embel "Mochi Tradisional Taiwan". Kemudian terdapat tulisan "Cheries the Memorries", yang terakhir ini ngga tau juga maksudnya apa .... -_-*


Baiklah, langsung kita icip mochinya, berikut mochi yang berdesak2an dalam kotaknya dari kiri ke kanan, atas ke bawah rasanya sebagai berikut: Kacang, kacang merah, wijen hitam, kacang asin, abon ayam, & kacang lapis wijen.

Untuk kacang & kacang lapis wijen isinya sama, yaitu kacang tumbuk yang sudah diberi gula sehingga rasanya manis, bedanya satu digulingkan di kacang tumbuk yang lain digulingkan ke wijen.

Nah untuk yang kacang asin, ketika membeli saya sempat tanya apa beda kacang wijen dengan kacang asin. Mbaknya bilang kacang asin ada rasa asinnya ... daaaannn ketika dicoba sama sekali saya ngga dapet rasa asinnya. Jadi jatohnya sama dengan Kacang Wijen. Cuma wijennya dicampur dengan wijen hitam.

Kacang Asin

Untuk kacang merah ya isinya pasta kacang merah, & digulingkan ke tepung (ngga tau tepung apa, ngga ada rasanya). Nah terakhir isinya abon ayam, digulingkan ke abon ayam.

Yang paling oke & unik yang isi wijen hitam. Untuk isinya wijen hitam tumbuk yang manis karena diberi gula & digulingkan ke wijen hitam tumbuk juga. Walaupun penampakannya buruk tapi rasanya paling unik ....

Wijen Hitam

Yang paling maksa adalah yang isi abon, asli mochi dengan rasa paling maksa di seluruh dunia kayaknya .....

Abon Ayam

Oke untuk tekstur adonan mochinya ngga seenak moaci gemini, yang ini lembek & lengket di langit-langit mulut, kalo ditarik mulur ngga putus-putus. Cuma yang oke rasanya ngga terlalu manis jadi imbang dengan rasa manis dari isiannya.

Overall saya ngga terlalu suka, seperti saya suka moaci Gemini dari Semarang. Tapi variasi rasa & kreatifitasnya perlu diacungin jempol, terutama buat yang wijen hitam.

Yah kalo dinilai sih 5/10 lah. Harga Rp 22.000/6 biji, saya ngga ingat harga satuannya .....

Mochi-Mochi
ITC Kuningan Lantai Semi Dasar

Saturday, September 25, 2010

ANDAKAR - Aneka Daging Bakar

Waaahhh … udah lama ngga posting apa-apa ehh sekalinya posting bukannya eksperimen dapur malah cerita pengalaman makan di luar. Yah habis gmana, memang udah lama dapurnya dianggurin tuh, kalo mixer mahal warna putih si Kitchen Aid [sombongmodeon] bisa nangis, dia udah meraung-raung, sambil guling-guling karena dicuekin abis … Yah kalo yang putih-putih sih pengennya Honda Jazz RS keluaran terbaru .... [ngakak]

Ya sudahlah .. situasi mood sedang tidak ingin mencoba-coba … lebih suka mengicip-icip …

OK, potong aja udangnya … alias cut the crab … [apasiiiih??]

Hari ini memutuskan untuk mencoba makan di ANDAKAR, soalnya bokap lagi pengen makan steak katanya ….

Sebenernya sih pengen makan di ABUBA, tapi koq review orang-orang di internet kurang baik yah tentang tempat ini, katanya kualitasnya sudah jauh menurun sejak tempatnya berubah jadi keren & lagi ANDAKAR lebih dekat tempatnya & review orang bagus tentang tempat ini …

Jadi kita makan di ANDAKAR yang lokasinya di Buncit, tepatnya satu lokasi sama Pizza Hut, satu lapangan parkir. Menurut saya pemiliknya pintar sekali memanfaatkan tempat, karena sebenarnya kecil yah, tapi bisa ditata apik sehingga tetep nyaman. Tempat parkirnya juga enak, jadi bukan mepet-mepet di pinggir jalan. So, bagus buat tempatnya ….

Mari kita lihat makanannya. Dari hasil browsing-browsing di internet katanya yang enak di sini adalah lamb shank alias betis dombanya ini akhirnya jadi menu pilihan bokap, sedangkan saya pilih sirloin impor karena pengen nyoba yang standar aja, & nyokap sebagai manusia paling hidup sehat di rumah memlilih ikan, ada 2 pilihan ikan di sini dori atau salmon, & akhirnya pilihan jatuh ke dori karena beliau penasaran dori itu ikan seperti apa, berhubung salmon udah pernah makan. Semua menu standarnya disajikan bareng kentang & mix vegetable, cuma kalo mau kentangnya diganti nasi juga boleh ....

Sedangkan untuk minuman bokap es jeruk, saya citrus squash & nyokap teh tawar hangat [tuh khan sehaatt]

Kira-kira hanya menunggu 5 menit pesanan minuman udah datang & 5-10 menit setelahnya pesanan makanan juga datang. Hmm cepat yah, padahal keadaannya sedang ngga sepi juga. So good service & ditambah lagi pelayannya ramah-ramah & cekatan ...

OK, kita potong udang lagi ....

Lamb Shank yang katanya enak itu ternyata tidak seempuk yang saya bayangkan, tapi maksud saya di sini bukan ngga enak yah, justru enak. Karena sebelumnya saya membayangkan domba yang kita makan di restoran arab ... hehhehe, salah imajinasi kayaknya saya. Lamb shank nya seberat 400-500gr, dari mana saya tau, ya karena tertulis di daftar menunya. :p. Rupanya berat segitu bukan hanya datang dari dagingnya tapi juga dari tulangnya, tapi tetap dagingnya banyak, empuk & juicy ... saya sempat membantu ayah saya memotong-motong karena ribet, sama sekali bukan makanan yang direkomen buat perempuan yang lagi kencan, hehhehe. Ini harganya Rp 56.500 buat yang impor.

Sama seperti lamb shank-nya, sirloin juga empuk (tentu ngga seempuk tenderloin yah) & juicy!!. Sebenernya yang disayangkan adalah pelayannya ngga nanya level kematangan seperti pada resto steak pada umumnya saya juga lupa bilang sihh. Tapi untungnya sirloin yang saya pesan datang dengan kondisi medium rare, sepertinya ini standar mereka, sesuai selera saya . Jadi yang kurang suka sama medium rare, kayaknya harus bilang yah, daripada nanti dibilang pelanggan rese atau ndeso .... hihihihi... harganya Rp 39.500 sajah impor punya.


Lanjut ke pesanan sehat ala nyokap, dorinya juga maknyus, lembut ngga overcooked ... Jauh lebih enak drpd dori yang pernah saya makan di restonya ranch market, ukurannya juga lebih besar.... keluar Rp 26.500 [udah sehat murah lagi]


Nah, makanan di atas semua dimasak pake saus yang sama sepertinya. Saus bbq ... tapi ngga terlalu intense jadi rasa asli dagingnya ngga hilang, so sausnya tipis aja. Tiga-tiganya juga datang dengan mix vegetable & kentang goreng yang porsi yang murah hati alias banyak. Kecuali bokap yang ganti kentangnya dengan nasi yah. Untuk nasinya saya ngga nyoba sih tapi dari penampakannya koq kayak nasi warteg yah, bukan kayak nasi restoran Padang Sederhana yang putih, gendut bin wangi ....

Terakhir untuk minumannya, lumayan besar gelasnya, jadi ngga akan merasa kekurangan. Cuma menurut saya terlalu manis, mungkin karena saya sedang mengurangi gula sih ... ngga tau juga...

Ohh iyah lupa, mereka juga sedia berbagai macam saus, saus sambal, saus tomat, tobasco, & mayonaise & satu lagi yang tutup ijo ngga tau apa soalnya ngga bisa keluar juga ..


Kesimpulannya, good place, good food, good service .... 8/10!! Rasa melebihi harga kalo saya bilang. Bawa aja Rp 60.000/orang udah makan enak & kenyang di sini.

Jl. Warung Buncit Raya No.1 (Samping Pizza Hut Buncit) Jakarta Selatan
Telp: 021-7901360

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails